Tama’s BMW E30 M40 1991 – Passion’s Legacy

 photo IMG_9605_zpse285fbf9.jpg

Ketika berbicara pengaruh yang didapat seseorang ketika ia mencintai dunia otomotif kita dapat mengidentifikasi banyak faktor. Mulai dari lingkungan sekolah, media, ataupun keluarga. Sama seperti Anggi Prathama atau biasa dipanggil Tama oleh teman-temannya ini sudah mengenal dunia otomotif dari sang ayah. Tama kerap melihat mobil yang dimodifikasi sang ayah mulai dari modifikasi ceper ataupun modifikasi alto.

 photo IMG_9505_zps37a9999a.jpg

 photo IMG_9602_zps01ef93db.jpg

Kemudian ketika Tama memasuki masa SMA, terbesit keinginan untuk memiliki mobil yang kemudian dapat dimodifikasi. Pada awalnya Tama tertarik untuk memodifikasi Toyota Corolla DX. Akan tetapi pencarian mobil yang sesuai dengan keinginan Tama dan ayahnya pupus di tengah jalan melihat banyak Corolla DX dengan kondisi yang memprihatinkan dan akan membuang banyak waktu dan dana dalam proses membangunnya.

 photo IMG_9634_zps40799b79.jpg

Namun ternyata keberuntungan berada pada mereka saat itu. Kebetulan teman dari salah satu saudara Tama ingin menjual BMW E30 M40 dengan kondisi yang sangat bagus. Keadaan yang dimaksud adalah seperti mesin yang masih berfungsi, panel elektronik yang masih berfungsi, interior orisinil, hingga kondisi cat yang masih bagus.

 photo IMG_9530_zps17adfd9b.jpg

 photo IMG_9540_zps34980c2c.jpg

Ketika mobil ini sampai ke tangan Tama, ia langsung melakukan beberapa personalisasi mulai dari mengganti jok dengan Recaro LX, stir dan shift knob M-Tech

 photo IMG_9537_zps44ed5b3b.jpg

 photo IMG_9547_zps6aec0e45.jpg

Untuk Velg pada awalnya Tama mendapatkan velg Alpina 16 Inch lalu rasa bosan muncul karena spesifikasi Alpina yang menurut tama terlalu “om-om” sehingga ia memilih velg replika TE37 lalu lagi-lagi karena rasa bosan kerap muncul sehingga ia memilih Replika Hartge 17 Inch untuk sementara. Pada akhirnya Tama memilih BBS LM 17×8-9 lewat toko velg kondang yaitu toko velg Riverside.

 photo IMG_9526_zps55ac756a.jpg

 photo IMG_9496_zpsa645d328.jpg

 photo IMG_9502_zpsf7e1f51e.jpg

 photo IMG_9522_zps6863b1d3.jpg

 photo IMG_9489_zpsf1ebc5f6.jpg

Pada sisi Exterior Tama melakukan personalisasi dengan menambah lips IS dan Ducktail IS untuk BMW.

 photo IMG_9612_zps2ec324db.jpg

 photo IMG_9588_zps914829e9.jpg

 photo IMG_9614_zps3abe8651.jpg

 photo IMG_9578_zpsdbbb5ed2.jpg

 photo IMG_9589_zpscc5bd3b3.jpg

 photo IMG_9607_zpse98c886e.jpg

 photo IMG_9597_zpsc61229e8.jpg

 photo IMG_9572_zps1acbad65.jpg

 photo IMG_9593_zps03a28588.jpg

 photo IMG_9553_zps368e3430.jpg

 photo IMG_9565_zps8b12f640.jpg

 photo IMG_9489_zpsf1ebc5f6.jpg

 photo IMG_9520_zps33db5500.jpg

 photo IMG_9494_zps67b99f51.jpg

Menurutnya rasa bosan akan personalisasi sebuah mobil akan membawa pemiliknya ketahap yang selanjutnya. Kreatifitas dan keunikan akan modifikasi tiap orang pasti berbeda dengan yang lainnya. Begitupun Tama yang memiliki gaya sendiri dalam memodifikasi BMW M40 miliknya.

Cheers.

ロールドライフ. We are a automotive media that uncover the stories of Indonesian car culture and their enthusiasts. We are seeking for the car, style, and passion. Based in Jakarta, since 2014.

COPYRIGHT 2024